KEBIDANAN (IMUNISASI)
Asal kata: Imun = kebal
Imunisasi =
Usaha untuk mendapat kekebalan (memberi perlindungan) terhadap penyakit menular terentu
PERMENKES 42 TAHUN 2013
Imunisasi adalah : suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang scr aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau mengalami sakit ringan
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya yang telah diolah, berupa toxoid, protein recombinan yang bila diberikan kepada seseorang kan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu
Kejadian ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah kejadian medik yang berhubungan dgn imunisasi baik berupa efek vaksin atau efek samping, toksisitas, reaksi sensivitas, efek farmakologis maupun kesalahan program, koinsidens, reaksi suntikan atau hubungan kausal yang tidak dapat ditemukan
Komite Nasional Pengkajian Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI)
Komite Derah Pengkajian Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda PP KIPI)
IMUNITAS
SPESIFIK :
•Khusus untuk mikroba tertentu
•Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing,
yang apabila terpajan lagi àdikenal lebih cepat à dihancurkan
•Hanya dapat menyingkirkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya ® spesifik
NON SPESIFIK :
•Tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu
•Telah ada dan siap bekerja sejak lahir
•CONTOH :
Kulit à kelenjar: keringat, pH rendah (asam)
Mukosa à enzim, mucus
Siapa yang membentuk antibody ?
Pasif: dibentuk orang lain / binatang
- Bawaan (passive congenital immunity)
- Didapat (passive acquired immunity)
Aktif: dibentuk sendiri oleh tubuh
- Alamiah (naturally acquired immunity)
- Disengaja (artificially induced immunity)
- PASSIVE CONGENITAL IMMUNITY
o Misal : transplasenta (Dhipteri, Pertusis, Tetanus, Typoid)----> Hanya sampai usia 3,5 bulan
PASSIVE ACQUIRED IMMUNITY
o Usaha pencegahan : ATS
NATURALLY ACQUIRED IMMUNITY :
o Di dapat setelah sakit : campak, cacar air
ARTIFICIALLY INDUCED IMMUNITY
o Imunisasi ( BCG, DTP, Hb dll)
SISTEM KEKEBALAN
o Sistem yang rumit dari interaksi sel-sel dalam tubuh, di mana tujuan utamanya adalah untuk mengenali adanya antigen
o Respon imun : Perlindungan terhadap antigen oleh sistem kekebalan tubuh melalui produksi antibodi (imunoglobulin).
o Respon imun yang paling efektif dihasilkan dari antigen hidup, seperti infeksi alamiah.
o Zat lain, misalnya polisakarida (rantai panjang dari molekul glukosa yang melapisi dinding sel bakteri tertentu) merupakan zat antigen yang kurang efektif sehingga kekebalan yang dibentuk tidak memberikan perlindungan yang baik, maka diperlukan pengulangan untuk mendapatkan kekebalan yang lebih sempurna.
o Reaksi kekebalan biasanya bersifat spesifik sesuai dengan antigennya.
o antibodi yang dihasilkan oleh virus campak tak ada efeknya terhadap virus rubella dan virus influenza.
MACAM – MACAM
IMUNISASI
IMUNISASI WAJIB :
Rutin :
•Dasar :
Ø Hepatitis B
Ø BCG
Ø DPT-HB-Hib
Ø Polio
Ø Campak
• Lanjutan :
Anak Batita
Ø (18 Bln = DPT-HB-Hib
Ø (24 Bln = Campak)
Anak Usia SD : •DT
Ø Campak
Ø Td (Kls 1 SD = Campak (Agustus), DT (November)
Ø Kls 2 SD = Td (November)
Ø Kls 3 SD = Td (November
Wanita Usia Subur : •TT
Ø T1
Ø T2 : 4 mgg Stlh T1
Ø T3 : 6 bln stlh T2
Ø T4 : 1 thn stlh T3
Ø T5 : 1 thn stlh T4
Tambahan
o Backlogfighting
o Crash Program
o PIN
o Sub PIN
o Catch up compaign campak
o KLB
o Khusus :
o Meningitis Meningococus
o Yellow Fever
o Rabies
JADWAL IMUNISASI
Hepatitis B0 : 0 bln
BCG, Polio 1 : 1 bln
DPT-HB-Hib 1, Polio 2 : 2 bln
DPT-HB-Hib 2, Polio 3 : 3 bln
DPT-HB-Hib 3, Polio 4 : 4 bln
Campak : 9 bln
INGAT : Bayi lahir di RS, Klinik, BPS : imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum bayi dipulangkan
Menentukan Status T
Ø Bayi yg telah mendapat imunisasi DPT-HB-Hib 1,2,3 Status T2
ØBatita yg telah mendpt imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib Status T3
Ø Anak usia SD yg telah mendptkan imunisasi DT dan Td Status T4 dan T5
TT TIDAK PERLU jika sdh lengkap Status T5
Harus dibuktikan dengan buku KIA, Rekam Medis atau Kohort.
PENYIMPANAN
Provinsi : Polio(-150C s/d -250C Atau Freezer) Vaksin lain : 20C s/d 80C
Kabupaten/Kota : Polio(-150C s/d -250CAtau Freezer)Vaksin lain : (20C s/d 80C)
Puskesmas : Semua Vaksin lain : 20C s/d 80C
PENYIMPANAN VAKSIN :
Ø SEMUA vaksin disimpan dlm LE, BUKAN freezer
Ø Vaksin sensitif beku : jauh dari evaporator
Ø Vaksin sensitif panas : dekat evaporator
Ø Jarak 1-2 cm tiap dus vaksin
Ø Cool pack : penahan dingin
Ø Pemantau suhu
Ø Pelarut : disimpan disuhu ruang, sehari sebelum dipakai disimpan dalam LE --> suhu sama.
0 comments:
Post a Comment